Sunday, March 7, 2010

Tambang Logam Mulia Dari Sampah Elektronik



 Perusahaan Jepang, Yokohama Metal Co Ltd, pernah melakukan penelitian dan menemukan bahwa satu ton bahan tambang
emas setelah diolah, rata-rata hanya menghasilkan 5 gram emas. Padahal, satu ton ponsel bekas bisa menghasilkan 150 gram
emas atau lebih. Selain emas, 1 ton ponsel bekas juga bisa menghasilkan 100 kg tembaga, 3 kg perak, dan logam-logam lain.

Pabrik daur ulang ponsel di Jepang, Eco-System Recycling Co, menghasilkan emas batangan antara 199.58 - 299.37 kg per bulan,
yang nilainya berkisar US$ 5,9 juta – US$ 8,8 juta. Hasil yang hampir sama dengan sebuah penambangan emas skala kecil,
dengan risiko dan modal yang lebih kecil.

Bahan-bahan logam yang telah diekstraksi tersebut umumnya digunakan lagi untuk pembuatan rangkaian elektronik di ponsel
atau perangkat elektronik lainnya. Logam dalam jumlah sangat sedikit seperti Indium, merupakan komponen penting dalam
pembuatan TV layar datar dan layar komputer. Logam seperti antimony dan bismuth juga dipakai pada banyak perangkat
berteknologi tinggi.

Untuk bahan yang didaur ulang, selain dari dalam negeri, beberapa perusahaan Jepang sudah mulai mengimpor PCB
(rangkaian elektronik) dari Singapura dan Indonesia. Jepang sendiri mendapat saingan cukup ketat dari perusahaan daur
ulang lain dari Cina.

Proses daur ulang ini menjadi begitu menarik karena harga logam di pasaran internasional terus naik. Emas diperdagangkan
pada kisaran harga US$ 890 per ounce (1 ounce = 28.35 g), setelah pada bulan Maret menyentuh harga tertinggi sepanjang
sejarah yaitu US$ 1,030.80.

Tembaga dan timah juga mencapai harga tertingginya di pasar, sedangkan harga perak bergerak di atas rata-rata.
Inilah tambang emas baru yang belum banyak disadari oleh dunia industri kita.

No comments:

Post a Comment